Senin, 20 Desember 2010
CAMPUR SARI JEPARA
Satu citra yang telah begitu melekat dengan Jepara adalah predikatnya sebagai “Kota Ukir”. Ukir kayu telah menjadi idiom kota kelahiran Raden Ajeng Kartini ini, dan bahkan belum ada kota lain yang layak disebut sepadan dengan Jepara untuk industri kerajinan meubel ukir. Namun untuk sampia pada kondisi seperti ini, Jepara telah menapak perjalana yang sangat panjang. Sejak jaman kejayaan Negara-negara Hindu di Jawa Tengah, Jepara Telah dikenal sebagai pelabuhan utara pantai Jawa yang juga berfungsi pintu gerbang komunikasi antara kerajaan Jawa denga Cina dan India .
Selain ukiran, Jepara juga mempunyai kebudayaan seni tradisional, yaitu Kentrung, Wayang Kulit, Wayang Orang, musik Campur Sari, dll. Di antara sekian seni tradisional di Jepara, yang menjadi pertanyaan saya yaitu tentang musik campur sari. Kota-kota lain sepertinya sudah mempunyai lagu campur sari yang mengisahkan tentang keindahan alam dan kebudayaannya. Lalu bagaimana dengan Jepara? sebagai pekerja seni, saya ingin memberikan yang terbaik buat kota kelahiran saya, Lagu Campur Sari yang iramanya mengikuti alur musik jaman sekarang. Lagu ini menceritakan tentang kisah percintaan sepasang kekasih dan keindahan Pantai Kartini serta Pantai Bandengan-nya.
MOHON DUKUNGANNYA, SEMOGA JEPARA SEMAKIN JAYA DI DUNIA....
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar